When Marnie Was There (2014) Subtitle Indonesia

0 komentar
Review:

Tidak ada Isao Takahata atau Hayao Miyazaki yang sebelumnya telah memutuskan pensiun, dua nama besar yang notabene adalah dua pentolan Studio Ghibli duduk di bangku penyutradaraannya, tetapi bukan berarti When Marnie Was There tidak mampu meciptakan pesonanya sendiri. Menjadi spesial karena When Marnie Was There digadang-gadang sebagai film terakhir dari studio animasi Jepang legendaris itu. Ya, adaptasi novel bule milik pengarang asal Inggris, Joan G. Robinson berjudul sama ini jelas akan menjadi kado perpisahan yang akan menghancurkan hati para fans Studio Ghibli.

Mungkin untuk ukuran animasi pemungkas sebelum mereka memutuskan untuk rehat panjang dari divisi film, kualitas yang dihadirkan When Marnie Was There di bawah kendali sutradara Hiromasa Yonebayashi tidak sampai seperkasa mahakarya-mahakarya Ghibli macam Princess Mononoke, Spirited Away, atau Howl’s Moving Castle, kalau mau jujur, ia malah bisa dibilang sangat bersahaja.

Menggabungkan realisme dengan elemen fantasi dan supranatural, When Marnie Was There sedikit banyak mengingatkan apa yang pernah dilakukan Yonebayashi dalam The Secret World of Arrietty hanya saja keduanya punya perbedaan mood dan tone yang mencolok.

Fokus cerita ada pada Anna Sasaki (Takatsuki Sara), gadis 12 tahun asal Sapporo yang terpaksa harus menghabiskan liburan musim panasnya bersama paman dan bibinya di Kushiro, sebuah desa kecil berhawa segar yang terletak di ujung timur Hokkaido guna proses pemulihan penyakit asma akutnya. Anna bukan tipikal gadis remaja pada umumnya. Ia cenderung tertutup dengan lingkungannya dan lebih memilih menghabiskan waktunya untuk menggambar ketimbang mengenal lingkungan barunya.

Namun semua itu berubah ketika suatu hari Anna terpesona dengan keberadaan mansion tua yang terletak di seberang rawa besar. Di sana ia juga bertemu dengan gadis pirang cantik seumurannya bernama Marnie, anak penghuni rumah besar. Sejak itu Anna dan Marnie yang misterius kemudian menjalin persahabatan. Masalahnya, mansion itu menurut masyarakat lokal, termasuk paman dan bibinya sudah lama tidak terbengkalai dan tidak lagi berpenghuni, jadi sekarang, siapa sebenarnya Marnie?

Pertanyaan itu seperti terus mengusik rasa pensaran penontonnya di hampir separuh durasinya. Secara kualitas animasi, When Marnie Was There mungkin tidak punya kharisma yang luar biasa. Setnya berada di dunia nyata dengan bayak guyuran matahari sore yang melankolis, tidak ada hingar bingar sihir dan tidak ada petualangan besar menakjubkan degan segala penampakan monster dan mahluk ajaibnya, tetapi kombinasi kesederhanaan grafis dengan detil-detil animasi khas Ghibli, kisah coming of age personal, persahabatan, misteri dan sedikit campuran aroma horor mencekam sanggup menghadirkan tontonan animasi yang menyenangkan.

Daya tariknya tentu saja ada pada kadar misterinya yang berhasil dipresentasikan dengan sangat baik oleh Yonebayashi. Pace-nya tIdak pernah terburu-buru dalam usaha untuk mengungkap semuanya, namun melalui narasi persahabatan lembut antara Anna dan Marnie, perlahan namun pasti Yonebayashi menjawab semuanya bersama rentetan twist yang memuaskan, bisa jadi When Marnie Was There adalah produksi Ghibli yang benar-benar mengandalkan kekuatan misteri dan twist-nya. Meski kental dengan nuasa suram dan mencekam di beberapa adegannya, susah untuk memberi lebel ‘horor’ kepada When Marnie Was There.

Ya, ada nuansa kelam, duka dan kesepian dalam balutan surreal terpancar dari setiap pertemuan Anna dan Marnie, namun juga ada kelebutan di balik tragedi dan konfliknya yang berujung pada sebuah ending pahit-manis menggetarkan. Meskipun mungkin kamu bisa saja menebak apa yang akan terjadi di penghujung ceritanya, tetapi momen revealation-nya tetap menawarkan pengalaman emosional tersendiri.
Sumber



File Format: mp4
Video Encode: AVC (H.264)
Audio Encode: AAC (Stereo)

Resolusi: 360p
Durasi: 1 Jam - 42 Menit - 41 Detik
Ukuran: 278 mb



miror






 

Related Post :

0 komentar: